bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
🌐 EXPLOREYUK.my.id - Berbagi Untuk Anda || merupakan PlatForm digital, cocok untuk anda yang suka dan hobby menulis, Mendidik para generasi muda dalam pembuatan konten - konten positif || 🌐 Medsos : @exploreyuk

Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menggelar prosesi Wilujengan Kiblat Sekawan Peringati Bulan Sura 1959 Dal/2025 M

Karanganyar - Dalam rangka memperingati Bulan Sura tahun 1959 Dal (2025 Masehi), Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyelenggarakan tradisi Wilujengan Kiblat Sekawan, sebuah prosesi spiritual sakral yang melambangkan empat penjuru arah sebagai penyangga eksistensi Kraton.

Acara ini digelar atas dhawuh langsung dari Raja Kraton Surakarta, Sri Susuhunan Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan (SISKS) Pakoe Boewono XIII, dan dimulai dari arah timur, tepatnya di Gerbang Pendakian Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar, yang mewakili Gunung Lawu salah satu titik spiritual penting bagi Kraton Surakarta. Kamis (3/7/2025).

Prosesi dimulai sejak pagi hari dengan wilujengan (doa bersama) yang dipimpin oleh ulama Kraton. Hadir sebanyak 50 Abdi Dalem, kerabat Kraton, Sentana Dalem, serta keluarga inti raja dalam suasana khidmat dan sakral. Kehadiran langsung SISKS Pakoe Boewono XIII bersama GKR Pakoe Boewono serta ketiga putri beliau GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widya Sari menegaskan bahwa prosesi ini bukan sekadar seremoni budaya, melainkan ritual spiritual penuh makna.

Dalam keterangan pers, KGPH Adipati Dipokusumo, selaku Pengageng Parentah Karaton, menyampaikan bahwa Kiblat Sekawan adalah agenda tetap Kraton setiap Bulan Sura. Keempat titik spiritual ini meliputi:

Gunung Lawu (Timur), Pantai Parangkusumo (Selatan), Gunung Merapi (Barat), Alas Krendowahono (Utara)

"Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus ekspresi spiritual masyarakat Jawa dalam menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta," ujar KGPH Dipokusumo.

Wilujengan Kiblat Sekawan merupakan wujud nyata pelestarian nilai-nilai kejawen yang menyatu dalam kehidupan Kraton dan masyarakat, sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan semesta.(Ny*)

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar